Granit belakangan ini mulai banyak digunakan untuk penutup lantai
rumah. Tentu ada banyak alasan mengapa banyak orang lebih memilih menggunakan
granit dibandingkan lantai keramik. Salah satunya adalah granit menawarkan
tampilan yang lebih elegan dan mewah dibandingkan keramik. Untuk pemasangannya,
ada berbagai macam teknik yang dapat diaplikasikan untuk memasang granit mulai
dari sistem kering, semi basah, dan sistem basah.
Pemasangan granit sistem kering
Pemasangan granit sistem kering atau dry system
merupakan sistem pemasangan granit yang biasa diterapkan untuk dinding interior
dan eksterior dengan ketinggian yang sedang. Berikut ini adalah metode
pemasangannya secara terperinci.
· Pertama – tama, granit yang memiliki ketebalan 2
– 2,5 cm dibersihlah terlebih dahulu dari kotoran – kotoran. Setelah itu, semua
sisinya dicoating .
· Granit mendapatkan proses pengeboran yakni
proses yang diperlukan untuk menempatkan pin dan bracket.
· Selanjutnya, dinding diberi marking atau
ditandai baik untuk as bangunan, ketinggian, dan posisi keluar masuk dinding
dari ruangan.
· Setelah itu, akan dilakukan proses pemasangan
steel frame yang memiliki ketebalan 5 mm dan ukuran 50 x 50 mm di posisi yang
telah ditentukan sesuai dengan ukuran atau dimensi granit yang akan dipasang
(primary bracket).
· Tahap berikutnya adalah memasang plat dan
bracket siku pada bagian steel frame yang telah terpasang dengan benar
(secondary bracket).
· Jika primary dan secondary bracket sudah
berhasil terpasang dengan benar, granit pun sudah dapat dipasang dan
selanjutnya pin disambungkan ke ubin granit dengan secondary bracket.
· Setelah itu dilakukan penyetelan agar permukaan
dinding granit di sisi kiri, kanan, atas, dan bawah dipastikan sudha benar.
Ketika semua sudah benar, maka primary dan secondary bracket sudah dapat
dimatikan dengan melakukan pengelasan di antara dua bracket tadi.
· Tahap terakhir adalah menutup nut di antara
granit dengan menggunakan sealent.
Pemasangan Granit Sistem Basah
Setelah mempelajari teknik pemasangan
granit sistem kering, alangkah baiknya jika Anda juga mengetahui
bagaimana pemasangan granit dengan sistem basah atau wet system. Biasanya
sistem pemasangan ini digunakan untuk pemasangan dinding eksterior dan lantai.
Berikut ini adalah metode pemasangannya secara rinci.
- Lokasi yang akan dipasangi granit pertama –
tama dibersihkan lebih dulu dari berbagai kotoran yang ada seperti serbuk –
serbuk kayu, lumpur, pasir, dan kotoran lainnya. Setelah itu, siapkan bahan –
bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam proses pelaksanaan baru kemudian
melakukan seleksi cacat – cacat permanen, arah, dan warna granit. Tata
sedemikian rupa untuk membantu menentukan posisi pemasangan granit. Setelah
itu, buatlah marking atau tanda pada batu granit sesuai dengan arah yang diinginkan.
- Marking untuk horizontal dan vertikal sebaiknya
juga sudah ditentukan sebelumnya agar nantinya hasil yang didapatkan terlihat
lebih rapi.
- Granit juga perlu dibersihkan dari berbagai
kotoran baru kemudian dilapisi dengan coating pada semua sisinya.
- Campur pasir dan semen dengan perbandingan 3 :
1 dan kadar air secukupnya. Pastikan kadar air tersebut tidak sampai penuh.
Atau Anda juga bisa menggunakan produk Mortar Ulama.
- Setelah itu, semen dan pasir yang sudah
dicampur dituangkan ke permukaan lantai dengan ketebalan sekitar 3 cm.
Selanjutnya granit pun dapat dipasang dengan mengikuti shof drawing yang sudah
ada.
- Jika granit sudah terpasang sesuai shof
drawing, selanjutnya lakukan proses penutupan nut – nut di antara granit dengan
menggunakan resin. Tetapi sebelumnya perlu dilakukan proses untuk meluruskan
nut – nut granit terlebih dahulu dengan menggunakan pisau potong granit yang
paling tipis.
- Tahap yang terakhir adalah melakukan repolish
terhadap granit yang sudah dipasang dan sudah dilakukan penutupan resin melalui
tahap – tahap yang benar. Tahap pemolesan ulang itu sendiri terdiri dari 8
tahap di mana semua lapisan tidak boleh terlewat supaya mendapatkan hasil
maksimal.
- Pengetesan pemolesan dapat dilakukan dengan
gloss meter. Pastikan pengetesan ini menghasilkan angka parameter di antara 80
persen sampai 90 persen. Untuk pemasangan granit pada lantai, sebenarnya lebih
baik jika menerapkan sistem basah dibandingkan pemasangan
granit sistem kering. Hal ini karena bertujuan agar posisi pengikatan
antara penggunaan granit dengan lantai bangunan bisa lebih kuat dan juga tahan lama.
Pada pemasangan dengan posisi lantai yang basah,
cukup rawan terjadi penyerapan air. Sebaiknya lakukan pekerjaan pengeringan
lantai lebih dulu dan tunggu hingga benar – benar kering sebelum melakukan
proses pemasangan marmer.
Sistem
Semi Basah
Pemasangan dengan sistem ini sebenarnya memiliki
tahap yang sama dengan wet system. Namun pada sistem ini, mortar dicampur dalam
keadaan kering. Setelah itu dihamparkan di atas lantai yang sebelumnya sudah
disiram air semen. Setelah mortar dihamparkan dan diratakan, selanjutnya,
permukaannya disiram lagi dengan menggunakan air semen. Setelah itu, proses
pemasangan granit baru dapat dilakukan.
No comments:
Post a Comment